Pengalaman Sakit Cacar Air
Waktu nulis ini aku lagi demam, rasanya kayak kedinginan. Sebenarnya sejak pagi aku merasa begini tapi aku paksakan kerja, karena banyak kerjaan menumpuk di tim ku; yang satu sakit yang satunya tidak diperpanjang kontraknya.
Menahan dingin deh sepanjang kerja. Muncul ide untuk makan makanan berkuah hangat dan berprotein karena tubuhku butuh kehangatan.
Sepulang kerja aku pun memacu Honda Grand Impressa ku untuk beli model. Eits, bukan foto model maksudku.. ntar dituduh porno aksi lagi, tetapi makanan berkuah dengan jamur dan olahan ikan seperti mpek mpek yang disebut Model.
Nyam, nyam, nyam, makan sambil berkeringat. Habis itu tidak lupa minum banyak air putih.
Ternyata dari hari senin menggigil kedinginan eh.. aku kena Cacar Air.
Sakitnya gak seberapa, malunya itu dan penyakit ini juga menular terutama bagi yang belum pernah sakit cacar air.
Dengan kartu BPJS aku ke Puskesmas terdekat dan dapat seperangkat obat, vitamin dan salep. Mandi pun aku ruangkan cairan antiseptik.
Seorang jomblo, di kosan sakit campak hufff.
Kalau sore sih aku bisa titip pesan makanan ke teman tapi siang hari… untung ada aplikasi Go Food jadi aku bisa pesan makanan dan bayar pakai Go Pay.
Hari ke 10, bintil bintil dah kering artinya aman dan tak menular, aku pun dah berani keluar walau pun tampang masih kayak monster. Oh ya yang perlu diperhatikan waktu pemulihan, Anda butuh nutrisi sehat, terutama vitamin C. Aku pun konsumsi suplemen antioksidan dan multivitamin serta sari jus mengkudu Noni Plus selain buah-buahan.
Karena umurku sudah menjelang 40 tahun dan pemulihan bintik hitam bekas cacar pada kulit butuh waktu, maka untuk menghilangkan bekas cacar aku menggunakan Bio Oil yang aku beli di Apotek.
Category: artikel