Belajar Yakin
Saya belajar untuk yakin akan perjalanan meskipun saat saya tidak memahaminya.
– Mila Bron, Pelatih Basket
Dalam perjalanan entah itu dalam petualangan, jalan-jalan, atau pun perjalanan hidup, sering terpikir, “Sampai nggak ya ke tujuan?” atau “Ini arahnya ke mana ya?”
Kadang merasa “kemrungsung” dan berpikiran “kok gak nyampe nyampe sih?^O^” “Kok gini gini terus?” “Ini ke mana ya?” dan kita merasa capek.
Tapi orang Jawa bilang, “Uwong ki ana sing momong” artinya orang itu ada yang memomong, saat tertatih tatih ada yang membantu berjalan, dan ada yang mengarahkan yaitu Sang Pemberi dan Penyelenggara Hidup.
Toh, banyak juga tujuan yang sudah tercapai meski pernah merasa tak percaya dan lelah kan? Seperti saya dulu Kelas 1 SD tak naik kelas, tapi kemudian rangking dan lulus juga. Meski tidak diterima UMPTN dan waktu SMA Bahasa Inggris saya malu maluin toh akhirnya setelah terus belajar dan melanjutkan jalan saya,saya lulus S1 Pendidikan Bahasa Inggria Universitas Sanata Dharma padahal Belajar Bahasa Inggris bukan cita cita saya. Pernah dulu saya diledekin teman teman mau kerja apa kamu dan bahkan salah satu paranormal tidak bisa menerawang pekerjaan saya, toh ketika saya terus belajar, terus mencari dan menjalani saya juga bekerja, bahkan sudah menjalani berbagai profesi mulai dari Guru Bahasa Inggris, Penterjemah, Staff Marketing, Koordinator Sekretaris, bagian tender di perusahaan konsultan SDM dan bahkan sekarang merintis wirausaha dengan belajar bisnis online sambil praktek internet marketing dan banyak hal yang saya lalui diluar pemikiran siapapun dan rencana saya sebelumnya. Sampai akhirnya belajar internet marketing pun saya seperti dipertemukan oleh orang orang yang membuat saya semakan mantap menjalankan bisnis online.
Saya dulu boro boro kebayang bisa renang, baru setelah umur 36 tahun saya belajar renang Swimming for Safety itupun karena saya tahu tulang punggung agak bengkok dan saya harus belajar renang.. bukan harus sih.. renang itu kebutuhan dan kesenangan.
Banyak hobi dan ketertarikan yang saya temukan justru setelah berumur 30 tahun, seperti renang, blogging, travelling, buat video blog, dll.
Perjalanan tak hanya dari terjalankannya perencanaan perencanaan tetapi juga dari kebetulan kebetulan yang bermakna.
Saya belajar untuk mempercayai jalan yang saya tempuh meski banyak yang saya tidak paham kenapa itu terjadi.
Jakarta, 12 September 2016
