Jualan di Pasar Tradisional vs Marketing Online
Tunggu dulu.. di sini saya bukan mau mempertentangkan jualan di Pasar Tradisional vs online atau internet marketing.
Intinya atau hakekat pasar Tradisional mau pun pasar online atau online market itu sama. “Di mana ada manusia berkumpul di situ ada potensi pasar atau potensi untuk berjualan”
DalamTradisi Jawa dulu pasar berpindah pindah dari kecamatan satu ke kecamatan lain… pasar digilir menurut hari pasaran Legi Pahing Pon Wage Kliwon. Misalnya waktu Legi, pasar diadakan di Kota Gede. Waktu Kliwon di tempat lain. Waktu berkumpul orang berjual beli berpindah menurut hari pasaran tempat orang berkumpul.
Saat macet.. muncul penjual tahu dan air putih mendatangi mobil yang terjebak macet karena dalam kemacetan orang berkumpul. Saat minggu pagi orang lari lari.. muncul orang jualan sepatu lari dan sarapan. Saat ada demonstrasi, penjual es pun memanfaatkan hal itu. Intinya bagaimana kita mengumpulkan orang dan memanfaatkan kumpulan orang untuk jualan.
Terus bagai makan dengan pasar di internet atau online market? Intinya sama… Di mana ada orang berkumpul di situ ada potensi pasar.
Banyak orang bersosialisasi di Facebook dan secara online trafic Facebook tinggi. Ini potensi untuk berjualan lewat facebook. Begitu pula dengan media jejaring sosial lain seperti Kaskus, twitter di situ ada peluang memasarkan barang anda. Ya manfaatkan trafik di social media untuk jualan.
Terus bagaimana dengan website yang kita buat? Anda perlu skill atau keahlian untuk menarik pengunjung ke situs Anda di mana anda bisa menawarkan produk atau jasa Anda setelah traffic tinggi.
Jika ingin mengambil peluang usaha bisnis online anda perlu belajar Internet marketing salah satunya dengan bergabung di SB1MNetpreneur.COM
Category: artikel