Jangan Kuatir Anda Tidak Sendirian
Malam tahun baru 2017 saya menjalani sebuah tantangan yaitu ikut open trip seorang diri tanpa ajak-ajak teman karena teman-teman memang pada lagi keluar kota sih. Kenapa ini saya sebut tantangan? Bagi orang lain mungkin biasa-biasa saja tapi bagi saya yang orangnya agak kurang gaul dan sedikit pemalu dan open trip biasanya pesertanya sudah ajak-ajak teman, ini sebuah tantangan.
Sebelumnya sempat juga sedikit ragu, bakal nyesel gak ya ikut open trip sendirian tanpa ada teman yang dikenal. Jangan-jangan jadi kambing congek.
Tapi tekad saya untuk menikmati hidup sambil refreshing di pergantian tahun lebih besar.
Sebenarnya saya hanya ingin turut merasakan vibrasi kegembiraan tahun baru sambil piknik yang dalam hal ini juga akan membantu membakar semangat saya dan saya juga ingin menenangkan diri sejenak.
Oh ya, kalo toh tidak kenal dengan siapa pun saya manfaatkan itu untuk menikmati kesunyian sambil bermeditasi. Ciee meditasi kayak kuat duduk diam tahan lama aja… Dan lagi pula manusia toh mahluk sosial, nantinya di pulau sambil liburan juga dapet temen 🙂
Mulai dari menunggu bergabung di rombongan di depan Museum Fatahilah atau Fatahilah Square tempat meeting point dan berangkat bareng ke Tempat Pelelangan Ikan Kamal Muara. Ya, di bis aja sudah ada peserta lain yang mengajak mengobrol.. terbukti kan kalo tidak akan sepi sendirian.
Di pelabuhan pelelangan ikan kamal muara pun ada peserta lain yang menyapa dahulu dan mengajak mengobrol dan ternyata panitia… terbukti lagi bahwa kamu gak bakal sendirian di dunia ini.
Dalam trip keliling pulau baik Pulau Cipir, Pulau Kelor dan Pulau Onrust, selalu ada yang menyapa dan mengajak bicara. Ini bukti bahwa kesendirian itu ilusi dan ketakutan jika nantinya ditempat baru sendirian tak ada temab itu adalah mitos. Selama ada manusia di situ ada potensi berkenalan dengan manusia baru.
Bahkan di Pulau Onrust tempat rombongan yang saya ikuti menginap saya pun mengobrol, berkenalan sambil ngopi dengan beberapa pengunjung.
Malam hari bersama rombongan yang seblumnya tak saling kenal bersama-sama dari Pulau Onrust menonton maraknya kembang api yang dinyalakan di Jakarta. Keceriaan itu pun menular. Ya, secara naluri manusia memang mahluk sosial.
Malam hari sebelum tidur, saya berada di pinggir pantai, mensyukuri apa yang telah terjadi baik yang baru terjadi, yang telah terjadi di masa lalu mau pun yang saat itu terjadi. Sambil memandang Pulau Jawa dalam hal ini teluk Jakarta saya menghembuskan masa lalu, dan menghirup saat ini serta siap melangkah ke masa depan. Mengakui kesalahan dan kebodohan masa lalu dan bertekad melakukan langkah-langkah lebih baik dan tak lupa berserah diri pada Sang Pemberi serta Penyelenggara Hidup. Saat itu saya gunakan untuk penyegaran kembali.
Bersyukur akan apa yang telah rerjadi dan membuat resolusi untuk menjadi lebih baik. Saya bersyukur, saya tidak sendirian, buktinya saya berkenalan dengan orang baru dan memintanya memotret saya.
Ya, waktu itu sebagai orang yang sedang belajar internet marketing dan praktek bisnis online, saya ingin beristirahat sejenak tanpa membuka social media, tanpa posting artikel di website, berada di pulau jauh dari keramaian dan tak terjangkau akses internet, semua itu untuk penyegaran diri. Dan, saya belajar untuk tak kuatir sendirian di antara orang-orang yang tak saya kenal karena selama mereka adalah manusia yang secara naluri adalah mahluk sosial maka pasti akan ada kenalan baru.
No man is an island. Tak seorang pun seperti sebuah pulau yang sendirian di tengah laut. Ya, Anda tidak sendirian. You are not alone.
Mas Wahyu Didik
Jakarta, 1 Januari 2017
Category: hidupku