Carpe Diem Memento Mori
“Carpe Diem” “Memento Mori” Aku Ingat 2 ungkapan ini waktu masih belajar sejarah Eropa waktu SMA.
Kedua ungkapan ini seperti pemisah dua era jaman berbeda. Memento Mori= Ingatlah akan mati. Itu masa Zaman Abad Kegelapan. Disebut Abad Kegelapan karena pada masa itu orang tidak bebas berekspresi baik itu di bidang seni mau pun ilmu pengetahuan dan teknologi karena tekanan dari kekuasaan yang mengatasnamakan Agama. Pemikiran dan ekspresi hanya diarahkan untuk religi. Tradisi mengatasnamakan Agama pada waktu itu menghambat perkembangan. Kemudian jaman beralih menjadi zaman Renaissance dengan ungkapan Carpe Diem. Petiklah hari ini. Nikmati hari ini. Seize the Day. Saat perkembangan seni dan ilmu pengetahuan mulai bebas berkembang. Tetapi ada yang menafsirkan Carpe Diem seolah olah hedonis dan tidak spirtual.
Padahal menurut saya baik itu Carpe Diem mau pun Memento Mori bisa spiritual. Memento Mori mengingatkan kita hidup hanya sementara dan akan kembali pada Sang Pencipta.. sehingga lakukan hal hal untuk melatih spirtualitas untuk persiapan kelak di kehidupan setelah mati. Carpe Diem bisa spiritual jika ditafsirkan. .. mumpung hidup amhil hikmah di hari ini. Mumpung hidup lakukan hal hal baik. Mumpung hidup jadilah Man of Value. Mumpung hidup jadilah berkah untuk orang lain. Petiklah hari ini. Ambil kesempatan untuk jadi lebih baik.
Carpe Diem dan Memento Mori berjalan seiring.
Category: Uncategorized