Pengalaman Pertama Cara Menembak Wanita Secara Langsung My Dark Secret
[RAHASIA] Ssst saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman pertama saya nembak cewek atau cara menembak wanita secara langsung. Ini memang rahasia yang selama ini saya sembunyikan bahkan teman dekat saya pun tak tahu sampai saat saya menulis postingan ini.
?????
Pernah nggak kamu sudah kenal lama dengan lawan jenis tapi di tengah perjalanan kamu mulai naksir?
Pernah nggak kamu nembak adik teman dekatmu tanpa sepengetahuannya?
Pernahkah kamu merasa deg degan yang amat sangat dan akhirnya kamu beranikan diri untuk menyatakan cinta?
Saya pernah melakukan hal di atas saat pengalaman pertama menyatakan cinta dan itu saya lakukan terhadap adik sahabat saya tanpa sepengetahuannya.
Saat itu sore hari tanggal 9-9-1999, aku ke rumah sahabatku yang mempunyai adik yang aku taksir. Sebenarnya aku sudah lama kenal adiknya sejak kelas 1 SMA dan baru setelah semester 7 dan mulai dekat dengan adiknya aku mulai jatuh cinta. Oh ya sahabatku itu temanku SMA dan kami sangat dekat. Hi hi tapi sore itu ia tak curiga sedikit pun.
Bertiga kami pun ngobrol ngalor ngidul wetan kulon gak jelas.
“Yu, lapar gak? Aku beliin mie lethek dulu ya ke pasar,” sela sahabatku di tengah obrolan.
“Sip, aku lapar nih.”
Sahabatku meminjam kunci motorku dan meluncur dengan sepeda motor honda grand impressa ku yang saat itu baru berumur 3 tahun.
Nah ini saatnya bagiku untuk ….
Aku hanya berdua di ruang pendopo bersama sang target, adik sahabatku, cewek jawa berkulit sawo matang eh coklat hangat kayak Tara Basro, berwajah pirus dan bermata sendu.
Aku pun mulai manuver obrolan ke sana ke mari sambil mengatur nafas agar nggak deg-degan waktu nembak cewek manis ini dan melemaskan lidahku yang kelu. Maklum ini pengalaman pertama nembak cewek.
Ok, jujur saja, kami mengobrol dalam bahasa jawa tetapi akan kucoba teruskan cerita ini dalam bahasa indonesia.
Aku pun putar otakku dengan kencang untuk membuka pembicaraan ke arah yang nyrempet-nyrempet pribadi.
Kenapa aku memilih nembak cewek pada tanggal 9-9-1999, karena ini tanggal istimewa mudah diingat, kata orang nomor cantik, bukan karena isu end of days atau hari kiamat yang digunjingkan saat itu atau menurut feng sui atau petungan pasaran hari baik, tapi karena supaya jika toh jadian sama cewek dan cintaku diterima, hari itu akan mudah diingat. Dan.. sampai sekarang pun aku tetap ingat kan?
“Eh, kalau cewek tuh tahu gak sih kalau ada cowok yang naksir? Maksudku kalau kamu bisa keliatan gak kalo ada cowok naksir kamu dari gerak-geriknya,” kataku, mencoba mengarahkan pembicaraan.
“Ya, bisa tahu bisa tidak. Tapi kalo ada yang naksir, gerak-geriknya kebaca sih,” jawab Sang Target.
Deg.. deg.. deg.. jantungku berpacu. Aku ambil nafas dan inilah saatnya.
“Berarti kamu tahu dong kalau Aku Suka Kamu?” Terlontar juga kata-kata ini dari mulutku.
“Hah?”
Sang Target terkejut.
Diam, kemudian manggut-manggut.
“Ternyata…” katanya lagi.
“Anggap aja khilaf,” kata Sang Target, kemudian nyeruput teh hangat.
Ia kemudian meninggalkan ruang tamu sejenak.
“Hayooo,.. tadi Mba sama Mas Wahyu mbahas apa..?” Ledek adiknya yang masih SD yang tiba-tiba nongol.
Yaaah.. jatuh cinta dianggap khilaf. Memang tak seindah tokoh ganteng di sinetron mau pun FTV.
Singkat cerita kami tidak jadian. Aku tidak jadi adik ipar temenku. Sang Target kini sudah bahagia menikah dengan temanku SMA. Adiknya yang masih SD sekarang sudah besar dan sudah menikah.
??
He he tapi sampai saat ini teman dekatku pun tak tahu peristiwa ini :-p